Asmaul husna al malik adalah salah satu nama baik Allah yang berarti Yang Maha Merajai1. Nama ini menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu dan tidak membutuhkan kepada siapapun, namun segala sesuatu membutuhkan-Nya2. Nama ini juga memiliki makna kekuatan, kemampuan, kontrol, dan otoritas3.
Dalil asmaul husna al malik terdapat dalam beberapa ayat Al-Quran, seperti surat Al-Fatihah ayat 4, surat Al-Mukminun ayat 116, surat Al-Hasyr ayat 23, dan surat Al-Jumuah ayat 12. Dalam surat Al-Fatihah ayat 4, Allah berfirman:
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ - ٤
Artinya: "Pemilik hari pembalasan."2
Dalam surat Al-Mukminun ayat 116, Allah berfirman:
فَتَعَالَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ - ١١٦
Artinya: "Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia."2
Dalam surat Al-Hasyr ayat 23, Allah berfirman:
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ - ٢٣
Artinya: "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."2
Dalam surat Al-Jumuah ayat 1, Allah berfirman:
يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِي السَّمٰوٰتِ وَمَا فِي الْاَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ - ١
Artinya: "Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."2
Dari ayat-ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa Allah adalah Dzat yang memiliki kerajaan dan kekuasaan yang sempurna dan tidak terbatas atas seluruh alam semesta. Allah juga adalah Dzat yang menentukan keputusan dan tindakan sesuai dengan kehendak dan hikmah-Nya.
Sebagai hamba Allah yang beriman, kita harus meneladani sifat al malik dalam kehidupan sehari-hari. Caranya adalah dengan mengakui dan berserah diri kepada Allah sebagai Raja dan Penguasa yang sebenarnya, menghormati dan taat kepada perintah dan larangan-Nya, serta menghindari segala bentuk kesombongan dan kezaliman4